Kamis, 10 Juli 2014

Ford Ancam "Cabut" dari Inggris

// // Leave a Comment
London, KompasOtomotif – November lalu, CEO Nissan, Carlos Ghosn mengatakan, akan menarik investasi dari Inggris jika negara itu keluar dari Uni Eropa (UE). Langkah tersebut kini  juga dikemukakan oleh Ford. Ditambahkan, produsen #2 Amerika itu selanjutnya akan meninjau kembali rencana bisnis jangka panjang di negara tersebut.

Menurut Stephen Odell, CEO Ford Eropa, keputusan tersebut bisa menjadi malapetaka bagi pebisnis dan pemodal di Negeri Ratu Elizabeth. “Ini tidak masuk di akal. Saya tidak ingin mengancam pemerintah, tapi bila tetap begitu, pasti ada konsekuensinya. Saya sangat menyarankan tidak meninggalkan UE untuk kepentingan bisnis dan nasib para pekerja," jelas Odell.

Kendati keluar dari UE, lanjut Odell, Inggris perlu melakukan kegiatan ekonomi dengan negara anggota Uni Eropa lain dan harus mengikuti regulasi mereka. Bila tidak lagi menjadi anggota, Inggris tidak bisa lagi  memperngaruhi kebijakan negara-negara di kawasan tersebut. Bila Inggris tidak masuk dalam European Free Trade Association, komoditi ekspor akan menjadi bisnis sulit.
Ford berdiri di Inggris dengan kokoh sejak pabrik mulai beroperasi pada  1920. Namun sejak tahun lalu, harus menutup pabrik perakitan Southampton dan mengorbankan sekitar 1.400 pekerja sebagai bagian dari rekonstruksi operasi di Eropa.

Ford tidak lagi merakit mobil di Inggris dan hanya menyisakan pabrik mesin di Bridgend dan Dagenham dengan 15.000 pekerja. 

0 komentar:

Posting Komentar